:hacker_b: :hacker_r: :hacker_o: :hacker_s: :jir: :verified_gold_gradient: on Nostr: npub174fhk…c8e3d ada bbrp alasan yg membuat seseorang tdk mau utk memilih. Post yg ...
npub174fhk3k7xamg7ursef37hne2qrrm83cd5zlctzm7mpls352yksjqpc8e3d (npub174f…8e3d) ada bbrp alasan yg membuat seseorang tdk mau utk memilih. Post yg gw buat, seperti yg sudah tertulis di situ. Bahwa itu adalah contoh salah satunya saja.
Gw paham bahwa pemilihan presiden atau pemilihan pemimpin jajaran apapun itu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat ke depannya. Tetapi, justru masalahnya adalah di situ.
Gw lebih berprinsip dan berpegang penuh bahwa nasib besar bangsa Indonesia itu ada di tangan kekuasaan rakyat. Yg gw pahami, sadari, dan lihat adalah. Permasalahannya adalah, sebagian besar rakyat tidak memahami apa2 yg mereka akan lakukan termasuk memilih calon pemimpinnya. Sehingga Perubahan Tidak Akan Terjadi Selama Rakyat Tidak Mau Berubah.
Dalam agama gw dikatakan bahwa Pemimpin adalah cerminan rakyat, maka jika pemimpin suatu bangsa buruk, masalah utama yg harus dilihat adalah rakyatnya. Karena mereka akan memilih seseorang yg mirip(mencerminkan) diri mereka. Bukan secara kebijakan2 yg akan dibuat ke depannya. Krn sekali lgi, mayoritas rakyat Indonesia itu tidak paham.
Jika ditanya, mengapa mereka memilih 01,02,03. Sebagian besar akan menjawab:
"Karena saya suka"
"Karena saya tidak suka ini, makanya saya pilih ini"
"Karena seiman"
Dan mayoritas jawaban tambahan adalah "ya pokoknya jgn sampe yg ini menang lah, makanya pilih ini saja".
Jarang sekali, atau tdk akan ada yg dapat menjelaskan dengan rinci atau detail & ringkas alasan mengapa mereka memilih, termasuk menjelaskan visi misi "pujaannya" dgn "bahasanya sendiri".
Visi Misi, yg diberikan oleh para calon pasangan pun juga tdk berbeda dari satu sama yg lainnya dan tdk jauh berbeda dr sebelum2nya. Tidak ada Plan Breakthrough yg akan dibuat utk 5-10 tahun ke depan. Kata2 TRADEMARK "Perubahan" yg digaungkan salah satu paslon pun, sebetulnya adalah ingin melakukan suatu hal yg blom atau tidak diucapkan oleh paslon lain serta pemerintahan sekarang, dan ingin tidak melakukan/memberhentikan suatu hal yg diucap atau yg sudah dilakukan oleh pemerintahan sekarang.
Contoh jika memang ingin perubahan adalah, seperti Presiden yg baru terpilih di Argentina yg menghapus belasan menteri jabatan dikarenakan dianggap membebani anggaran negara. Dan karena itu, Presiden baru ini dianggap kontroversial dan krn itu pula Presiden ini dipilih krn rakyatnya sudah lelah akan pemerintahannya sendiri tpi akhirnya muncul salah satu calon yg tdk banyak omong. Langsung omong ke inti. Dan mereka pun mau berubah dgn memilih salah satu hal yg kontroversi ini.
Ada juga alasan2 lain. Seperti sedikitnya paslon, ketidak-jelasan selama mereka berkampanye yg blom menjabat saja sudah melanggar peraturan2, termasuk peraturan BALIHO, berkampanye menggunakan taktik menjatuhkan lawan, pemilihan umum yg menggunakan cara kuno(di India sudah menggunakan alat elektronik, sementara dikita masih pakai paku), dll. Banyak sekali alasannya jika memang mau dirinci satu per satu mengapa seseorang memilih utk tidak memilih.
Dan gw secara pribadi pun InsyaAllah bisa mempertanggung jawabkan itu ketika ada yg ingin bertanya secara langsung mengapa gw melakukan hal tsb.
Pertanyaannya, apakah mereka juga dapat mempertanggung jawabkan hal yg sama?
Gw paham bahwa pemilihan presiden atau pemilihan pemimpin jajaran apapun itu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat ke depannya. Tetapi, justru masalahnya adalah di situ.
Gw lebih berprinsip dan berpegang penuh bahwa nasib besar bangsa Indonesia itu ada di tangan kekuasaan rakyat. Yg gw pahami, sadari, dan lihat adalah. Permasalahannya adalah, sebagian besar rakyat tidak memahami apa2 yg mereka akan lakukan termasuk memilih calon pemimpinnya. Sehingga Perubahan Tidak Akan Terjadi Selama Rakyat Tidak Mau Berubah.
Dalam agama gw dikatakan bahwa Pemimpin adalah cerminan rakyat, maka jika pemimpin suatu bangsa buruk, masalah utama yg harus dilihat adalah rakyatnya. Karena mereka akan memilih seseorang yg mirip(mencerminkan) diri mereka. Bukan secara kebijakan2 yg akan dibuat ke depannya. Krn sekali lgi, mayoritas rakyat Indonesia itu tidak paham.
Jika ditanya, mengapa mereka memilih 01,02,03. Sebagian besar akan menjawab:
"Karena saya suka"
"Karena saya tidak suka ini, makanya saya pilih ini"
"Karena seiman"
Dan mayoritas jawaban tambahan adalah "ya pokoknya jgn sampe yg ini menang lah, makanya pilih ini saja".
Jarang sekali, atau tdk akan ada yg dapat menjelaskan dengan rinci atau detail & ringkas alasan mengapa mereka memilih, termasuk menjelaskan visi misi "pujaannya" dgn "bahasanya sendiri".
Visi Misi, yg diberikan oleh para calon pasangan pun juga tdk berbeda dari satu sama yg lainnya dan tdk jauh berbeda dr sebelum2nya. Tidak ada Plan Breakthrough yg akan dibuat utk 5-10 tahun ke depan. Kata2 TRADEMARK "Perubahan" yg digaungkan salah satu paslon pun, sebetulnya adalah ingin melakukan suatu hal yg blom atau tidak diucapkan oleh paslon lain serta pemerintahan sekarang, dan ingin tidak melakukan/memberhentikan suatu hal yg diucap atau yg sudah dilakukan oleh pemerintahan sekarang.
Contoh jika memang ingin perubahan adalah, seperti Presiden yg baru terpilih di Argentina yg menghapus belasan menteri jabatan dikarenakan dianggap membebani anggaran negara. Dan karena itu, Presiden baru ini dianggap kontroversial dan krn itu pula Presiden ini dipilih krn rakyatnya sudah lelah akan pemerintahannya sendiri tpi akhirnya muncul salah satu calon yg tdk banyak omong. Langsung omong ke inti. Dan mereka pun mau berubah dgn memilih salah satu hal yg kontroversi ini.
Ada juga alasan2 lain. Seperti sedikitnya paslon, ketidak-jelasan selama mereka berkampanye yg blom menjabat saja sudah melanggar peraturan2, termasuk peraturan BALIHO, berkampanye menggunakan taktik menjatuhkan lawan, pemilihan umum yg menggunakan cara kuno(di India sudah menggunakan alat elektronik, sementara dikita masih pakai paku), dll. Banyak sekali alasannya jika memang mau dirinci satu per satu mengapa seseorang memilih utk tidak memilih.
Dan gw secara pribadi pun InsyaAllah bisa mempertanggung jawabkan itu ketika ada yg ingin bertanya secara langsung mengapa gw melakukan hal tsb.
Pertanyaannya, apakah mereka juga dapat mempertanggung jawabkan hal yg sama?